Senin, 30 Januari 2017

Bentuk - Bentuk Barisan Upacara Pramuka

   1.     Bentuk Barisan SIAGA


Bentuk barisan PRAMUKA SIAGA Berbentuk lingkaran, melambangkan bahwa Dunia Pramuka SIAGA masih tertutup hanya sebatang lingkungan Keluarga dan Lingkungan sekolahnya saja.
Dalam barisan ini terdapat Yanda/ Bunda Yaitu sebagai Pembina Upacara. Sulung sebagai Pemimpin Upacara, Keduanya berada di dalam lingkaran dekat tiang bendera.

  2.     Bentuk Barisan PENGGALANG


         Bentuk barisan Pramuka Penggalang Berbentuk Leter U,menghadap tiang bendera. Menggambarkan Kehidupan penggalang yang mulai terbuka terhadap lingkungan sekitarnya. Di barisan ini Terdapat Petugas upacara ( Pemimpin upacara/ Pratama, Pengibar Bendera, Pemandu Lagu, biasanya ada Pembaca Dasadarma dll)

   3.     Bentuk Barisan PENEGAK



          Bentuk barisan Pramuka Penegak Berbentuk satu baris, hal ini menggambarkan bahwa pramuka penegakharus peduli terhadap masyarakat dan lingkungannya. Karena Pramuka Penegak harus sudah siap menjadi penerus bangsa. 

Mengenal SAKA dalam Pramuka

SATUAN KARYA (PRAMUKA)

Rekan anggota Pramuka Semua,  mungkin saat ini ada sebagian dari kita yang kurang memahami tentang SAKA dalam Pramuka, karena itu marikita bahas dalam artikel ini,
Pengertian Satuan Karya Pramuka (Saka) adalah "wadah pendidikan guna menyalurkan minat, mengembangkan bakat dan pengalaman para pramuka dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Satuan Karya diperuntukkan bagi para Pramuka Penggalang TerapPramuka Penegak dan Pandega, dan para pemuda usia 14-25 tahun dengan syarat khusus".
 Ada & saka yang saat ini aktif di Indonesia, masing masing berada di bawah naungan/ Bimbingan Organisasi tertentu. Diantaranya yaitu:

1.  Saka Dirgantara


Satuan Karya Pramuka Dirgantara adalah wadah kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan praktis di bidang kedirgantaraan guna menumbuhkan kesadaran untuk membaktikan dirinya dalam pembangunan nasional. Ialah Satuan Karya yang membidangi bidang kedirgantaraan, umumnya saka ini hanya berada di wilayah yang memiliki potensi kedirgantaraan atau memiliki landasan udara.
Pelatihan Pramuka Saka Dirgantara umumnya memperbantukan para profesional di bidang kedirgantaraan, TNI AU pihak perusahaan penerbangan dan klub aeromodelling. Pelatihan biasanya diadakan di sebuah Pangkalan Udara tertentu.

2.  Saka Bhayangkara


Satuan Karya Pramuka Bhayangkara adalah wadah kegiatan kebhayangkaraan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan praktis dalam bidang keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas), guna menumbuhkan kesadaran berperan serta dalam pembangunan nasional.Ialah Satuan Karya yang membidangi bidang kebhayangkaraan.

Saka Bhayangkara ialah Satuan Karya terbesar dan paling berkembang di Indonesia.Saka Bhayangkara dapat dibentuk di hampir seluruh wilayah Kwartir di Indonesia, tidak terbatas pada suatu sumber daya atau kondisi alam.Dalam pelatihan Saka Bhayangkara, umumnya Gerakan Pramuka bekerjasama dengan pihak Kepolisian Republik Indonesia dan terkadang memperbantukan pihak Dinas Pemadam Kebakaran. Biasanya Saka Bhayangkara berada dibawah pembinaan POLRI.

3.     Saka Bahari
                  Satuan Karya Pramuka Bahari adalah wadah bagi Pramuka yang menyelenggarakan kegiatan-kegiatan nyata, produktif dan bermanfaat dalam rangka menanamkan rasa cinta dan menumbuhkan sikap hidup yang berorentasi kebaharian termasuk laut dan perairan dalam. Ialah Satuan Karya yang membidangi bidang Kelautan.

Pembinaan Saka Bahari bekerjasama dengan pihak TNI AL, Profesional di bidang Olahraga Air, Departemen Pariwisata dan Departemen Kelautan. Umumnya Saka Bahari hanya berada di wilayah yang memiliki potensi di bidang Bahari.

4.          Saka Bhakti Husada

SATUAN KARYA PRAMUKA BAKTI HUSADA (SAKA BAKTI HUSADA) Satuan Karya Pramuka (Saka) Bakti Husada adalah wadah pengembangan pengetahuan, pembinaan keterampilan, penambahan pengalaman dan pemberian kesempatan untuk membaktikan dirinya kepada masyarakat dalam bidang kesehatan.
Saka Bakti Husada diresmikan pada tanggal 17 Juli 1985, dengan dilantiknya Pimpinan Saka Bakti Husada Tingkat Nasional. Tujuan dibentuknya Saka Bakti Husada adalah untuk mewujudkan kader pembangunan di bidang kesehatan, yang dapat membantu melembagakan norma hidup sehat bagi semua anggota Gerakan Pramuka dan masyarakat di lingkunganya.
Kegiatan kesakaan dilaksanakan di gugusdepan dan satuan karya Pramuka disesuaikan dengan usia dan kemampuan jasmani dan rohani peserta didik. Kegiatan pendidikan tersebut dilaksanakan sedapat-dapatnya dengan praktek berupa kegiatan nyata yang memberi kesempatan peserta didik untuk menerapkan sendiri pengetahuan dan kecakapannya dengan menggunakan perlengkapan yang sesuai dengan keperluannya. Yang dapat menjadi anggota Saka Bakti Husada adalah :
1. Pramuka penggalang, usia 14 tahun ke atas, yang sudah mencapai tingkat Penggalang Terap.
2. Pemuda berusia 16 -23 tahun, dengan syarat khusus
3. Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega
4. Pamong Saka dan Instruktur tetap.

   5.     Saka Kencana (Keluarga Berencana)
Satuan Karya Pramuka Kencana adalah wadah kegiatan dan pendidikan untuk meningkatkan pengetahuan keterampilan praktis dan bakti masyarakat, dalam bidang Keluarga Berencana,
Keluarga Sejahtera dan Pengembangan Kependudukan.
Pembinaan Saka Kencana berada di bawah Gerakan Pramuka yang bekerjasama dengan Badan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).

   6.     Saka Taruna Bumi

Satuan Karya Pramuka Taruna Bumi adalah wadah bagi para Pramuka untuk meningkatkan dan mengembangkan kepemimpinan, pengetahuan, pengalaman, keterampilan dan kecakapan para anggotanya, sehingga mereka dapat melaksanakan kegiatan nyata dan produktif serta bermanfaat dalam mendukung kegiatan pembangunan pertanian.
Pembinaan Saka Taruna Bumi bekerjasama dengan Departemen Pertanian, Dinas Pertanian, LIPI, dan Lembaga Holtikultura.

   7.      Saka Wanabhakti


Satuan Karya Pramuka Wanabakti adalah wadah bagi Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega untuk melaksanakan kegiatan nyata, produktif dan bermanfaat dalam rangka menanamkan rasa tanggungjawab terhadap pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup.
Pembinaan Saka Wanabhakti bekerjasama dengan Departemen Kehutanan, Perhutani dan LSM Lingkungan Hidup/Lembaga Profesional terkait.

8.          Saka Wira Kartika
Satuan Karya Pramuka Wira Kartika baru berupa Satuan Karya Rintisan yang mulai dilaksanakan pada akhir tahun 2007. Pembentukannya berdasarkan Peraturan bersama Kepala Staf Angkatan Darat dengan Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka nomor 182/X/2007 dan 199 tahun 2007 tanggal 28 Oktober 2007 tentang kerjasama dalam usaha pembina dan pengembangan pendidikan bela negara dan kepramukaan.

Pengoraganisasian Saka binaan TNI AD ini, tidaklah jauh berbeda dengan Satuan Karya pada umumnya. Namun Demikian Saka Wira Kartika ini memiliki Program 

Mengenal Anak Baden Powell

                 Rekan - rekan Anggota Pramuka semua. mungkin kita sering mendengar nama anak - anak boden powell yang bernama Petter, Hetter, Betty. namun kita jarang mendengar nama lengkap maupun kisah hidup mereka. karena itulah saat ini kita akan membahas tiga anak Baden powell tersebut, di mulai dr anak'y yang pertama yaitu Petter,

   1.      Arthur Robert Peter Baden-Powell


 Arthur Robert Peter Baden-Powell, 2nd Baron Baden-Powell (30 October 1913 – 9 December 1962)
Adalah anak dari Robert Baden-Powell, 1st Baron Baden-Powell, the founder of Scouting, dengan Olave St. Clair Soames. yang juga keponakan Agnes Baden

Generasi ke 2 Lord Baden-Powell menikah dengan Carine Crause-Boardman pada tanggal 3 Januari 1936.
 Pasangan ini memiliki dua putra dan seorang putri:

# Robert Crause, lahir 15 Oktober 1936, Johannesburg, South Africa yang menikah dengan putri Helene Mary Batty (1936-2010) di tahun 1963.
# The Honourable David Michael, yang lahir 11 Desember 1940, yang menikah dengan Joan Phillips Berryman, dan memiliki tiga anak laki-laki . Mereka pindah untuk hidup di Melbourne, Australia. 
# Yang Mulia Wendy Dorothy, lahir 16 September 1944, belum menikah, dan pindah untuk hidup di Melbourne, Australia

                 Peter Barob Baden-Powell adalah, seperti ayahnya, dididik di Charterhouse School, Godalming, Surrey, Inggris dan di Royal Military College, Sandhurst, Berkshire. 
Ia bertugas di Kepolisian British Afrika Selatan antara 1934 dan 1937. Dia berada di Departemen Urusan Pribumi, Rhodesia Selatan antara 1937 dan 1945. Ia terpilih sebagai anggota Perusahaan Mercers 'pada tahun 1948. 
                  Ia berhasil meraih gelar 2nd Baron Baden -Powell, dari Gilwell, Essex pada tanggal 8 Januari 1941. Dia diinvestasikan sebagai Fellow dari Royal Society of Arts (RSA). Dia meninggal pada tahun 1962 berusia 49.

                  Carine Crause-Boardman istrinya yang lahir di tahun 1913, meninggal pads tanggal 14 May 1993. Dia adalah seorang perawat.

2.      Heather Grace Baden-Powell,


             Heather Grace Baden-Powell Lahir 1 Juni tahun 1915 di Ewhurst, Sussex, England, anak ke dua dari Robert Stephenson Smyth Baden-Powell dan Olave StClair Soames
              Adik perempuan dari Arthur Robert Peter Baden Powell and kakak perempuan dari Betty St Clair Baden-Powell menikah dengan John Hall King pada tanggal 24 Juni, 1940 di Alton, Hampshire, England. Memiliki dua orang anak yaitu,
Michael Robert Hall King lahir pada tanggal 26 Sep 1942, meninggal 7 Dec 1968
dan ke dua Timothy John King lahir pads tanggal 22 Feb 1946, meninggal 21 Jul 1995
              Heather Grace Baden Powell Meninggal pada tanggal 23 May, 1986 di North Cotswolds, Gloucestershire, England




3.      Betty Clay  Powell,

          Mengabdikan seluruh hidupnya Untuk kepanduan (Pramuka), Betty menjadi Wakil Presiden Panduan Association pada 1978. Komitmennya untuk memandu dan Pramuka diakui pada tahun 1997 ketika ia dianugerahi CBE oleh Ratu.
           Lahir pada tanggal 16 April 1917, Betty adalah anak ketiga dan termuda dari Robert Baden-Powell dan Lady Baden-Powell. Dia memiliki sifat yang sama, antusiasme dan penyambung suara ibunya.
           Perjalanan Betty melalui Gerakan Pramuka adalah, menjadi Brownie, Panduan, Ranger, Guider dan Komisaris, serta sebagai istri dan ibu yg sibuk. 
             Masa kecilnya bahagia. Dia dididik di Westonbirt, Gloucestershire dan St James ', West Malvern, dan melanjutkan untuk bekerja menjadi sekretaris. Pada tahun 1934 ia bergabung dengan orang tuanya dan kakaknya Heather tur dunia, mengunjungi kepanduan dan Pramuka di Timur, Australia, Selandia Baru, Kanada dan Amerika Serikat.
             Pada bulan Mei 1936, dalam perjalanan pulang dari Afrika Selatan, Betty bertemu Gervas Clay, Komisaris Northern Rhodesia. Betty dan Gervas menikah pada 24 September 1936, empat bulan setelah mereka bertemu, dan mereka berlayar kembali ke Afrika, di mana Gervas dipekerjakan oleh Kantor Kolonial di Northern Rhodesia (sekarang Zambia). di mana mereka tinggal sampai 1964.
              Di Afrika dia membesarkan keempat anaknya -Gillian, Robin, Nigel dan Crispin - dalam kondisi sulit. 
Pada tahun 1950 ia kembali aktif dalam kepanduan dan menjabat sebagai Penjabat Kabupaten Komisaris, Komisaris Guides Afrika, Komisaris Colony dan Komisaris Divisi. Dia dianugerahi Beaver pada tahun 1963 untuk pelayanan yang memuaskan kepada Gerakan kepanduan.
             Ketika keluarga semua kembali ke Inggris pada tahun 1964, Betty aktif dalam kepanduan baik lokal maupun nasional. Dia adalah Komisaris Divisi Taunton dan Wakil Komisaris Utama untuk Inggris. Ketika Inggris dibagi menjadi Daerah pada tahun 1970, Betty menjadi Presiden untuk South West England sampai 1991. Dia adalah Presiden Trefoil Guild 1989-1994 dan merupakan anggota pendiri Olave BadenPowell Society, Asosiasi Dunia Girl Guides dan pramuka putri, yang didirikan pada tahun 1985.
             Pada tahun 1999, Betty dia menjadi tamu kehormatan di Girlguiding Inggris dalam perkemahan dunia untuk merayakan ulang tahun ke-75 kepanduan. Di sini dia menyampaikan keyakinannya bahwa wanita muda dapat membuat perbedaan dalam setiap aspek masyarakat.
             Melalui Betty dan Lady Baden-Powell kepanduan tetap hidup bagi jutaan orang muda dan orang dewasa di seluruh dunia.
              Betty, anak termuda Pendiri kepanduan Dunia Lord Baden-Powell, meninggal dengan tenang dalam tidurnya di sebuah panti jompo Somerset pada pagi hari Sabtu 24 April 2004, hanya beberapa hari setelah dia dan suaminya merayakan ulang tahun pernikahan mereka. Betty 87, Gervas 97.

              Sekian dulu Pembahasan kali ini semoga Informasi Ini bermanfaat guna menambah wawasan kita mengenai duni kepramukaan yang kita cintai ini.
SALAM PRAMUKA.....



Minggu, 29 Januari 2017

Baden Powell

RIWAYAT HIDUP BADEN POWELL


Baden Powell Mempunyai nama Lengkap “Lord Robert Stephenson Smyth Baden Powell of giwel.
 Lahir tanggal 22 Pebruari 1857 dengan nama Robert Stephenson Smyth. Ayahnya Bernama Powell seorang Professor Geometry di Universitas Oxford, dan ibunya bernama Henritta Grace Smythyang meninggal ketika Stephenson masih kecil.
Pengalaman Baden Powell yang berpengaruh pada kegiatan kepramukaan banyak sekali dan menarik diantaranya :
a. Karena ditinggal bapak sejak kecil, maka mendapatkan pembinaan watak ibunya.
b. Dari kakaknya mendapat latihan keterampilan berlayar, berenang, berkemah, olah raga dan lain-lainnya.
c. Sifat Baden Powell yang sangat cerdas, gembira, lucu, suka main musik, bersandiwara, berolah raga, mengarang dan menggambar sehingga disukai teman-temannya.
d. Pengalaman di India sebagai pembantu Letnan pada Resimen 13 Kavaleri yang berhasil mengikuti jejak kuda yang hilang di puncak gunung serta keberhasilan melatih panca indera kepada Kimball O’Hara.
e. Terkepung bangsa Boer di kota Mafeking, Afrika Selatan selama 127 hari dan kekurangan makan.
f. Pengalaman mengalahkan Kerajaan Zulu di Afrika dan mengambil kalung manik kayu milik Raja Dinizulu.

Pengalaman ini ditulis dalam buku “Aids To Scouting” yang merupakan petunjuk bagi Tentara muda Inggris agar dapat melaksanakan tugas penyelidik dengan baik.
William Smyth seorang pimpinan Boys Brigade di Inggris minta agar Baden Powell melatih anggotanya sesuai dengan pengalaman beliau itu.
Kemudian dipanggil 21 pemuda dari Boys Brigade di berbagai wilayah Inggris, diajak berkemah dan berlatih di pulau Browns Sea pada tanggal 25 Juli 1907 selama 8 hari.
Tahun 1910 BP pensiun dari tentara dengan pangkat terakhir Letnan Jenderal.
Pada tahun 1912 menikah dengan Ovale St. Clair Soames dan dianugerahi 3 orang anak yakni :
a.       Petter
b.      Hetter
c.       Betty
Beliau mendapat titel Lord dari Raja George,

 Pada tahun 1929 Baden Powell meninggal tanggal 8 Januari 1941 di Nyeri, Kenya, Afrika.

Memahami Warna & Arti kiasan TKU

WARNA DAN ARTI KIASAN TKU
(Tanda Kecakapan Khusus)




1.    TINGKAT SIAGA


a.       Kelopak Bunga Kelapa Yang Mulai Merekah :
Menggambarkan pertumbuhan tanaman, mengibaratkan Pramuka Siaga yang sedang tumbuh menjadi tunas calon bangsa.
b.      Kelopak Bunga Diletakkan Miring :
Menggambarkan bunga kelapa yang selalu memperlihatkan sudut miring terhadap batang pohonnya, mengibaratkan keterikatan Pramuka Siaga dengan keluarga dan orang tuanya.

2.    TINGKAT PENGGALANG




a.         Mayang Terurai Bertangkai Tiga Buah :
Mmenggambarkan bunga yang sudah mulai berkembang, indah dan menarik, mengibaratkan Pramuka Penggalang yang riang, lincah dan bersikap menarik, sebagai calon tunas bangsa yang sedang berkembang, menggladi dirinya dengan jiwa Pramuka yang berlandaskan pada Trisatya.
b.        Mayang terurai yang mekar ke samping :
Mengibaratkan makin terbukanya pandangan Pramuka Penggalang, dan menerima pengaruh yang baik dari lingkungan sekitarnya.

3.      TINGKAT PENEGAK



a.       Bintang bersudut lima
 Mengibaratkan Ketuhanan Yang Mahaesa dan Pancasila.
b.      Dua buah tunas kelapa yang berpasangan
Mengibaratkan keselarasan dan kesatuan gerak Pramuka Penegak dan Pandega, putera dan puteri, yang sedang membina dirinya sebagai mahluk pribadi, mahluk sosial dan mahluk Tuhan, menuju cita-cita bangsa yang tinggi, setinggi bintang di langit, untuk kemudian mengabdikan dirinya ke dalam dank e luar organisasi Gerakan Pramuka.
c.       Tanda Penegak Bantara, Penegak Laksana dan Pandega diletakkan di atas pundak kiri dan kanan,
Mengibaratkan pemberian tanggung jawab yang tidak ringan yang dipikulnya sebagai anggota Gerakan Pramuka dan kader pembangunan bangsa dan negara.

Arti warna:
1) warna hijau melambangkan kesegaran hidup sesuatu yang sedang tumbuh.
2) warna merah melambangkan kemeriahan hidup sesuatu yang sedang berkembang.
3) warna kuning dan kuning emas melambangkan kecerahan hidup yang menuju ke keagungan dan keluhuran budi.
4) warna coklat melambangkan kematangan jasmani dan rohani, kedewasaan dan keteguhan.

Menaksir Lebar Sungai (metode segi tiga)

MENAKSIR LEBAR SUNGAI

Menaksir lebar semisal lebar sungai, menjadi salah satu teknik kepramukaan. Untuk menaksir lebar para pramuka bisa memilih metode perbandingan segitiga, segitiga siku-siku (45 derajat), kali ini kita akan mempelajari cara menaksir lebar sungai dengan metode perbandingan segitiga.
Menaksir, termasuk menaksir lebar, selain akan sangat berguna saat dipraktekkan dalam kegiatan di alam terbuka pun termasuk salah satu materi dalam Syarat Kecakapan Umum terutama SKU Penggalang Ramu dan SKU Penggalang Terap.

Melakukan Penaksiran Lebar dengan Metode Perbandingan Segitiga

Dengan metode perbandingan segitiga ini, penaksiran dapat dilakukan menyesuaikan dengan kondisi dan luas medan karena rumus perbandingan yang digunakan bersifat fleksibel.

            Untuk melakukan penaksiran lebar dengan menggunakan metode perbandingan segitiga lihat gambar dan langkah-langkah berikut ini:


Langkah-langkah menaksir lebar sungai:
1.        Tentukan titik di seberang sungai yang mudah diingat semisal terdapat pohon, batu, bangunan, atau rumpun semak. Ini berguna saat nanti dilakukan pengintaian di langkah selanjutnya. Namai titik itu sebagai titik "A".
2.        Tentutan titik "B" yang sejajar dengan titik "A". Tandai titik "B" dengan cara salah satu teman berdiri di atasnya atau dengan obyek lain semisal tongkat yang ditancapkan.
3.        Tentukan titik "C" sambil mengukur jaraknya (bisa dengan langkah atau tongkat) dengan menyusuri tepi sungai. Jarak antara titik "B" dan "C" terserah. Ingat, antara titik "A, B, dan C" harus membentuk segitiga siku-siku dengan siku-siku berada di titik "B".
4.      Tandai titik "C" sebagaimana cara menandai titik "B".
5.             Tentukan titik "D" dengan cara berjalan kembali sejauh setengah dari jarak "BC" sehingga "CD = 1/2 BC". Seumpama jarak BC adalah 8 meter maka jarak CD sejauh 4 meter. Ingat, antara titik "B, C, dan D" harus merupakan garis lurus.
6.             Tentukan titik "E" dengan cara berjalan ke arah kiri sehingga antara titik "C", "D", dan "E" terbentuk segitiga siku-siku dengan sudut siku-siku di titik "D".
7.                  Saat berjalan menuju titik "E" intai atau bidik titik "A" melewati titik "C" sehingga antara titik "E", "C", dan "A" terbentuk garis lurus. Jika telah terbentuk garis lurus berhentilah dan tandai itu sebagai titik "E".
8.             Ukur jarak antara titik "D" dan "E"
9.    Untuk menghitung taksiran lebar sungai tinggal mengalikan dua jarak DE. Sehingga jika jarak DE adalah 4,3 meter maka lebar sungai adalah 2 X 4,3 = 8,6 meter.


Namun menaksir lebar dengan menggunakan metode perbandingan segitiga ini hanya bisa digunakan jika kondisi medan mendatar dan bukan perbukitan yang naik turun. Jika demikian, sila gunakan metode menaksir lebar yang lain.

Rabu, 25 Januari 2017

Memahami Trisatya




- Tri = Tiga
- Satya = "Kesetiaan, Kejujuran Dan Tanggung Jawab"
A. Tri Satya artinya adalah “Tiga Kesetiaan yg harus dipenuhi oleh atau dipatuhi oleh setiap anggota Pramuka”.
2. Isi Trisatya
Demi Kehormatanku Aku berjanji akan bersungguh-sungguh :
- Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara kesatuan Republik Indonesia, dan mengamalkan Pancasila.
- Menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri membangun masyarakat.
- Menepati Dasa Darma.
3. Pengertian Trisatya :
a. Tri Satya merupakan janji seorang Pramuka yang harus dtepat.
b. Pramuka berjanji dengan Tri Satya, dengan sepenuh kehormatannya dan ia selalu berusaha memenuhi janjinya itu demi kehormatannya semata.

Jumat, 20 Januari 2017

Memahami Dasadarma Pramuka

DASA DARMA PRAMUKA

Dasadarma adalah salah satu bagian dari kode kehormatan bagi anggota Gerakan Pramuka sehingga sekaligus merupakan bagian tidak terpisahkan dari Prinsip Dasar Kepramukaan. Sebagaimana telah diketahui, Kode Kehormatan Pramuka (kode etik anggota Gerakan Pramuka) terdiri atas janji (komitmen diri) dan ketentuan moral pramuka.

   A.    Pengertian Dasadarma
Menurut bahasa "dasadarma" berasal dari kata "dasa" dan "darma". Dasa berasal dari bahasa Jawa yang mempunyai arti sepuluh sedangkan darma berasal dari bahasa Sanskerta yang mempunyai arti kewajiban, aturan, tugas hidup, kebenaran, dan kebajikan. Sehingga secara bahasa dasadarma dapat diartikan sebagai sepuluh kewajiban, aturan, dan kebajikan.

Berdasarkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka, Dasadarma dapat diartikan sebagai KETENTUAN MORAL BAGI ANGGOTA GERAKAN PRAMUKA GOLONGAN PENGGALANGPENEGAKPANDEGA, DAN ANGGOTA DEWASA. KETENTUAN MORAL (DARMA PRAMUKA) BERSAMA DENGAN JANJI ATAU KOMITMEN DIRI (SATYA PRAMUKA) SENDIRI MERUPAKAN BAGIAN DARI KODE KEHORMATAN PRAMUKA”.

   B.     Bunyi dasadarma tersebut adalah sebagai berikut:

Dasadarma
§  takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
§  cinta alam dan kasih-sayang sesama manusia
§  patriot yang sopan dan kesatria
§  patuh dan suka bermusyawarah
§  rela menolong dan tabah
§  rajin, terampil, dan gembira
§  hemat, cermat, dan bersahaja
§  disiplin, berani, dan setia
§  bertanggung jawab dan dapat dipercaya
§  suci dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan
Berikut adalah Arti dari masing-masing bait Dasa Dharma diatas:

1. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
• Menjalankan semua perintah Tuhan serta meninggalkan segala larangan-larangan-Nya.
• Menbaca do'a atau niat karena Allah dalam setiap mengawali dan mengakhiri kegiatan dalam kehidupan sehari-hari.
• Patuh dan berbakti kepada kedua orang tua, serta sayang kepada saudara. dsb..

2. Cinta Alam dan Kasih Sayang Sesama Manusia
• Selalu menjaga kebersihan lingkungan baik disekolah maupun dirumah.
• Ikut menjaga kelestarian alam, baik flora maupun fauna.
• Membantu fakir miskin, yatim piatu, orang tua jompo dan mengunjungi yg sakit. dsb.

3. Patriot yang Sopan dan Ksatria
• Belajar disekolah dengan baik.
• Menghormati yg lebih tua dan menyayangi yg lebih muda.
• Membiasakan diri untuk berani mengakui kesalahan dan membenarkan yg benar.
• Ikut serta dalam pertahanan bela Negara.

4. Patuh dan Suka Bermusyawarah
• Patuh kepada kedua orang tua, guru dan pembina dengan cara mengerjakan tugas sebaik-baiknya.
• Berusaha mufakat dalam setiap musyawarah.
• Tidak mengambil keputusan secara tergesa-gesa yg didapatkan tanpa melalui musyawarah.

5. Rela Menolong dan Tabah
• Selalu berusaha menolong sesama yg sedang mengalami musibah atau kesusahan serta tidak pernah meminta atau mengharapkan imbalam (pamrih).
• Tabah dalam mengalami berbagai kesulitan dengan tidak banyak mengeluh, dan tak mudah putus asa.
• Bersedia menolong tanpa diminta. dsb.

6. Rajin, Trampil dan Gembira
• Membiasakan menyusun jadwal dalam kegiatan sehari-hari.
• Tidak pernah bolos dari sekolah, selalu hadir diwaktu latihan atau pertemuan pramuka.
• Dapat membuat berbagai macam kerajinan atau hasta karya yg berguna.
• Selalu riang gembira diwaktu melakukan kegiatan atau pekerjaan.

7. Hemat, Cermat dan Bersahaja
• Tidak boros dan bersikap hidup hemat.
• Rajin menabung.
• Bersikap hidup sederhana, tidak berlebih-lebihan.
• Tepat waktu (kesekolah, belajar, latihan, dll).
• Bisa membuat perencanaan sebelum tindakan.

8. Disiplin, Berani dan Setia
• Selalu tepat waktu sesuai jadwal yg ditentukan.
• Mendahulukan kewajiban dibanding sebelum meminta haknya.
• Berani mengambil keputusan.
• Tidak mengecewakan orang lain. dsb.

9. Bertanggung Jawab dan Dapat Dipercaya
• Tidak mengelakkan amanat dengan sesuatu alasan yg dicari-cari.
• Jujur tidak mengada-ada.

10. Suci Dalam Pikiran Perkataan dan Perbuatan
• Selalu berfikir positif dan menghargai sikap atau pendapat orang lain dan bisa menyumbangkan saran yg baik dengan cara yg baik.
• Berhati-hati mengendalikan diri dari ucapan yg tidak pantas dan menimbulkan ketidak percayaan orang lain pada dirinya.
• Berusaha menjaga diri dalam segala tindak tanduk perbuatan yg jelek melanggar menurut kehidupan masyarakat dan aturan agama.

Semoga dengan mengenal itu semua mampu memotivasi para pramuka untuk menerapkan kesepuluh poin dalam dasadarma tersebut dalam kehidupan sehari-hari baik ketika mengenakan seragam Pramuka maupun tidak.